Tuesday, October 29, 2019

Gejala Umum Usus Buntu




Gejala Umum Usus Buntu – Usus buntu merupakan penyakit yang terjadi akibat peradangan pada usus buntu atau apendiks. Di mana usus pada bagian ujungnya buntu tapi terhubung pada usus besar sebelum bagian buntunya itu, berukuran 5 sampai 10 cm, berbentuk kantong kecil dan tipis. Penyakit usus buntu dapat membahayakan nyawa seseorang karena infeksi pada usus yang dibiarkan saja tanpa dilakukan pengobatan lama – lama akan pecah.

Penyakit usus buntu biasanya dialami pada manusia yang berusia 10 hingga 30 tahun. Penyakit ini disebabkan adanya sumbatan pada apendiks, baik itu sebagian atau menyeluruh. Jika sumbatan sudah menyeluruh maka perlu dilakukan tindakan cepat dengan operasi yang dilakukan oleh dokter ahli bedah digestif atau dokter spesialis usus buntu.

Gejala Umum Usus Buntu


Mengenali gejala yang dirasakan sebelum terjadi sesuatu yang membahayakan nyawa, ada baiknya anda cermati tanda – tanda dari penyakit usus buntu sejak dini. Apa saja gejala umum yang dirasakan oleh penderita usus buntu, yaitu :


  • Sakit yang dirasakan biasanya hilang dan timbul di bagian tengah atau sekitar pusar. Selang berapa jam rasa sakit akan berpindah ke bagian perut kanan bawah yang memang lokasi dari apendiks.
  • Ketika anda batuk, bersin, berjalan, atau gerak tubuh lainnya yang sifatnya menekan perut akan terasa sangat sakit dan sulit melakukan aktifitas tersebut.
  • Rasa mual dan dilanjut dengan muntah. Sehingga anda berpikir kalau anda hanya masuk angin atau naiknya asam lambung. Lalu berobat jalan dengan dokter spesialis asam lambung untuk diberikan resep obat untuk melihat perkembangan selanjutnya pasien diminta untuk kontrol kembali. Mual muntah ini terjadi karena radang usus buntu terkadang berdampak pada saluran pencernaan dan sistem saraf. 
  • Kemudian timbul rasa meriang dan hilangnya selera makan dikarenakan rasa mual dan muntah yang bisa menyebabkan selera makan menurun. Tidak adanya asupan yang cukup, badan akan terasa panas dingin, lemas, atau meriang.
  • Sulit untuk buang gas (kentut), konstipasi (sembelit), dan diare. Untuk anda yang mengalami gejala ini bisa jadi usus buntu sudah menyerang tapi hanya sebagian belum keseluruhan.



  • Demam tinggi akan dirasakan sekitar 37 hingga 38 derajat celcius dan denyut jantung pun akan meningkat. Demam terjadi secara alami pada sistem kekebalan tubuh saat melawan infeksi untuk mengurangi jumlah bakteri jahat yang menyerang tubuh.

Cara Mendiagnosa Pasien Usus Buntu


Pemeriksaan awal yang dilakukan dokter spesialis usus buntu adalah dengan menanyakan riwayat kesehatan pasien. Kemudian tahap kedua, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan menekan bagian bawah perut. Umumnya pasien yang mengalami sakit usus buntu akan merasakan sakit ketika dokter menekan perutnya.

Untuk mendapatkan hasil diagnosis yang maksimal, dokter akan melakukan beberapa tindakan sesuai dengan tahapan dan aturannya, antara lain :
  1. Memeriksa darah untuk melihat adanya infeksi atau tidak.
  2. Pemeriksaan urin, hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa anda tidak mengalami infeksi saluran kencing atau batu ginjal.
  3. Pemeriksaan imaging seperti rontgen, USG Abdomen (Perut), dan terakhir dilakukan CT- Scan untuk melihat kondisi usus buntu.

Setelah terdiagnosis memang benar terjadi peradangan pada usus buntu maka tindakan selanjutnya adalah operasi yang dilakukan oleh dokter spesialis bedah pencernaan. Prosedur yang dilakukan dengan membuat sayatan di perut bagian kanan. Operasi ini disebut dengan apendektomi. Ada dua jenis apnedektomi, yaitu laparoskopi apendektomi dan apendektomi terbuka.

Sekilas informasi yang saya sampaikan mengenai usus buntu, sebenarnya usus buntu juga bisa menyerang ibu hamil. Untuk lebih jelaskan anda bisa konsultasikan kepada dokter kandungan atau dokter spesialis bedah Tangerang atau bedah Jakarta.

Hindari makanan pedas yang banyak mengandung biji – bijian yang sulit untuk dicerna usus dan akhirnya mengendap di usus buntu atau apendiks. Banyak minum air putih untuk membersihkan sisa makanan dalam tubuh.